MENGHINDARI PERGAULAN BEBAS DAN PERBUATAN ZINA DENGAN BERPAKAIAN ISLAMI


MENGHINDARI PERGAULAN BEBAS DAN PERBUATAN ZINA DENGAN BERPAKAIAN ISLAMI


Bukan suatu hal yang asing lagi ketika mendengar kata pergaulan bebas dan perbuatan zina, terlebih dapat kita amati bersama bahwa saat ini seiring berkembangnya zaman, pergaulan bebas dan perbuatan zina sudah semakin marak dan menancap di lingkungan masyarakat sehingga perbuatan zina pun tak dapat terelakkan bahkan semakin meluas hingga saat ini.
Banyak dari kalangan dewasa, remaja bahkan anak-anak yang dibawah umur pun sudah terjerumus dalam pergaulan bebas yang kerap terjadi. Mereka telah kehilangan cita-cita, tujuan, visi bahkan semangat dalam hidupnya karena menjadi salah satu korban dari adanya pergaulan bebas yang semakin merajalela.
Pergaulan bebas itu sendiri merupakan salah satu bentuk perilaku yang menyimpang. Mengapa dapat dikatakan demikian? Karena hal tersebut telah melewati batas kewajiban, tuntutan, syarat, hukum, aturan bahkan melewati batas rasa malu. Padahal dalam ajaran agama Islam, rasa malu sangat diperlukan sebagai bagian dari dasar keimanan seorang muslim. Apabila rasa malu tersebut sudah hilang dari pribadi seseorang maka ia akan terus bertindak di luar batas kewajaran. Alhasil mereka cenderung menggeluti pergaulan yang dapat dikatakan menyimpang dari ajaran-ajaran agama Islam.
Dampak yang dihasilkan dari pergaulan bebas dapat memberikan pengaruh yang sangat besar baik bagi diri sendiri, orang tua bahkan negara. Salah satunya yaitu terjerumus ke dalam perbuatan yang sangat dilarang dan diharamkan oleh Allah SWT, yakni perbuatan zina.
Sebagai contoh dapat kita lihat di media sosial maupun surat kabar yang beredar bahkan menjadi tranding topik bahwa hingga saat ini tak henti-hentinya banyak dari kalangan remaja yang telah melakukan perbuatan zina di luar ikatan pernikahan. Perbuatan tersebut mereka lakukan karena berawal dari pergaulan yang sangat buruk. Bermula dari pertemanan yang jauh dari pengawasan orang tua hingga membuat mereka semakin bebas melakukan perbuatan yang mereka anggap menyenangkan tanpa tahu dampak yang akan didapat sebagai hasil dari tingkah laku mereka.
Contoh tersebut merupakan sebagian kecil dari sejumlah peristiwa yang pernah terjadi di negeri ini. Tidakkah kita gelisah dan merasa malu melihat kejadian seperti ini? Bukankah ini bukti akan hancurnya generasi bangsa kita ini?
Tahukah kita bahwa jika kita memiliki kadar keimanan yang kokoh maka tak semestinya kita akan terjerumus ke dalam bentuk penyimpangan tersebut. Bahkan Allah SWT sendiri telah menyebutkan dalam firman-Nya bahwa sekadar mendekati zina pun dilarang apalagi jika sudah terbukti melakukan perbuatan zina tersebut.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra ayat 32:
وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلزِّنَىٰٓۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةٗ وَسَآءَ سَبِيلٗا
Artinya:
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32)
Ayat tersebut mengisyaratkan kepada kita tentang larangan mendekati zina serta penegasan bahwa zina merupakan perbuatan keji dan merupakan suatu jalan yang buruk. Allah SWT secara tegas memberi predikat terhadap perbuatan zina melalui ayat tersebut sebagai perbuatan yang merendahkan harkat, martabat dan kehormatan manusia. Karena demikian bahayanya perbuatan zina, sebagai langkah pencegahan, Allah SWT melarang perbuatan yang mendekati atau mengarah kepada zina.
Menyikapi berbagai potret suram generasi hari ini, sudah sepatutnya kita mampu mengontrol diri dan menyesuaikan berbagai pergaulan yang mampu menjauhkan kita dari perbuatan yang menyimpang. Salah satunya yaitu dengan membenahi diri kita dengan hal-hal yang positif tentunya juga mengikuti aturan dan syari’at agama islam.
Jauhnya generasi hari ini dari agamanya mengakibatkan sumber kehancuran moral dan akhlak mereka, sebab mereka tidak lagi ditopang dengan prinsip-prinsip yang kuat dan dibangun di atas landasan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Sudah menjadi tanggung jaawab semua pihak untuk menyadarkan generasi hari ini agar kembali kepada jalan yang benar dan membuat mereka bangga sebagai generasi Muslim.
Sebagai contoh kecil dalam memberikan solusi dari peristiwa tersebut adalah dengan menutup aurat di hadapan lawan jenis atau yang bukan mahramnya. Dengan kita mampu mengenakan pakaian-pakaian yang Islami, sedikitnya bahkan semestinya dapat mencegah terjadinya pergaulan bebas hingga terjerumus ke dalam jurang perzinahan.
Terlebih di kalangan wanita. Mereka lebih rentan terjerumus ke dalam penyimpangan tersebut karena diakibatkan mereka kurang mampu menjaga diri dengan menutup aurat sehingga dapat menimbulkan reaksi atau ketertarikan lawan jenis sehingga mereka masuk ke dalam bentuk pergaulan bebas dan zina. Itulah sebabnya mengapa wanita harus paham betul akan penjagaan dirinya di hadapan orang yang bukan mahramnya.
Bukan lagi suatu bentuk keharusan bagi wanita untuk menutup aurat dan menjaga kemaluannya di hadapan lawan jenis, melainkan sebuah kewajiban yang mesti terpenuhi bagi seorang muslim yang taat kepada Rabb-Nya untuk menutup aurat agar tidak menimbulkan dampak negatif yang mungkin saja kemudian hari akan menimpanya.
وَقُل لِّلۡمُؤۡمِنَٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ أَبۡصَٰرِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَاۖ
Artinya:
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An-Nur: 31)
Sudah sangat jelas tercantum dalam ayat tersebut, bahwa Allah SWT memerintahkan kepada seluruh hamba-Nya yang muslim agar menjaga kehormatan diri mereka dengan cara menjaga pandangan, menjaga kemaluan, dan menjaga aurat mereka.
Dengan menjaga ketiga hal tersebut, dipastikan kehormatan seseorang akan terjaga. Selain itu, dapat mencegah terjadinya pergaulan bebas dan perbuatan zina. Sehingga melalui salah satu solusi tersebut diharapkan dapat mengurangi tinngkat pergaulan bebas yang terjadi di negeri ini, agar generasi ini terbebas dari pergaulan bebas dan menjadi generasi yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Naskah Pembawa Acara Bahasa Sunda

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI PADA LINGKUNGAN KELUARGA, LINGKUNGAN SEKOLAH DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT (TRI PUSAT PENDIDIKAN)

Biografi dan Pemikiran Howard Gardner