Resume Buku Pengembangan Kurikulum PAI BAB 1
Identitas Buku : Judul : Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Agama Islam
Penulis :
Nik Haryanti, M.Pd.I
Penerbit :Alfabeta
Tahun Terbit :
2014
Tempat :
Jln. Gegerkalong Hilir No. 84 Bandung
ISBN :
978-602-8800-79-2
BAB 1
KONSEP DASAR
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Siti Nafisah
NPM: 17210030
PAI A-6
STAI AL-MUSADDADIYAH GARUT
Dosen: Ceceng Salamudin, M.Ag
NPM: 17210030
PAI A-6
STAI AL-MUSADDADIYAH GARUT
Dosen: Ceceng Salamudin, M.Ag
Identitas Buku : Judul : Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam
Penulis : Nik Haryanti, M.Pd.I
Penerbit :Alfabeta
Tahun Terbit : 2014
Tempat : Jln. Gegerkalong Hilir No. 84 Bandung
ISBN : 978-602-8800-79-2
A. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum muncul
untuk pertama kalinya dalam kamus Webster tahun 1856. Pada tahun itu kata
kurikulum digunakan dalam bidang olah raga, yakni suatu alat yang membawa orang
dari start sampai ke finish. Kemudian pada tahun 1955 kata
kurikulum muncul dalam kamus tersebut, khusus digunakan dalam bidang pendidikan
yang artinya sejumlah mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah di perguruan
tinggi, yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tingkat tertentu atau ijazah.
Sebagaimana yang
dikatakan oleh Nik Haryanti dalam buku ini, bahwa pendapat lain juga mengatakan
bahwa kurikulum dijumpai dalam dunia atletik pada zaman Yunani kuno, yang
berasal dari kata curir yang artinya
pelari, curere artinya tempat berpacu
atau tempat berlomba. Sedangkan curriculum
mempunyai arti “jarak” yang harus
ditempuh oleh pelari. Dalam kosa kata bahasa arab, istilah kurikulum dikenal
dengan kata manhaj yang berarti jalan yang terang atau jalan terang yang
dilalui oleh manusia pada berbagai kehidupannya.
Adapun sejumlah para ahli
memberikan pandangannya terhadap definisi kurikulum, antara lain sebagai
berikut:
1.
Menurut S.
Nasution
Secara tradisional, kata
kurikulum diartikan “sebagai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah atau
kurikulum adalah rencana pengajaran saja”. Sedangkan menurut pandangan modern,
kurikulum adalah semua yang secara nyata terjadi dalam proses pendidikan di
sekolah.
2.
Menurut
Ar-Rosyidin Nizar
Kurikulum adalah landasan
yang digunakan pendidik untuk membimbing peserta didik kea rah tujuan
pendidikan yang diinginkan melalui akumulasi sejumlah pengetahuan, keterampilan
dan sikap mental.
3.
Menurut Syafrudin
Nurdin
Kurikulum adalah
aktivitas apa saja yang dilakukan sekolah dalam rangka mempengaruhi anak dalam
belajar untuk mencapai suatu tujuan, dapat dinamakan kurikulum, termasuk
didalamnya kegiatan belajar mengajar, mengatur strategi dalam proses belajar
mengajar, cara mengevaluasi program pengembangan pengajaran dan sebagainya.
Berdasarkan beberapa
definisi kurikulum tersebut, dapat ditarik suatu garis kesimpulan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas
belajar mengajar.
B.
Ciri-ciri Kurikulum PAI
Menurut Al-Syaibani yang
dikutip oleh Tafsir, bahwa kurikulum pendidikan Islam harus mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
1.
Kurikulum
pendidikan Islam harus menonjolkan mata pelajaran agama dan akhlak.
2.
Kurikulum
pendidikan Islam harus memperhatikan pengembangan menyeluruh aspek pribadi
siswa, yaitu aspek jasmani, akal, dan rohani.
3.
Kurikulum pendidikan
Islam harus memperhatikan keseimbangan antara pribadi dan masyarakat, dunia dan
akhirat; jasmani dan akal; rohani dan manusia.
4.
Kurikulum
pendidikan Islam memperhatikan juga seni halus, yaitu seni ukir, pahat, tulis
indah, gambar dan sejenisnya.
5.
Kurikulum
pendidikan Islam mempertimbangkan perbedaan-perbedaan kebudayaan yang sering
terdapat di tengah manusia karena perbedaan tempat dan juga perbedaan zaman,
kurikulum dirancang sesuai dengan kebudayaan itu.
C.
Fungsi dan Kedudukan Kurikulum PAI
Dalam proses belajar
mengajar, fungsi dan kedudukan kurikulum PAI yang dicantumkan dalam buku ini antara
lain sebagai berikut:
1.
Fungsi Kurikulum dalam Rangka Pencapaian Tujuan
Pendidikan
Kurikulum pendidikan Agama Islam pada suatu Lembaga
pendidikan merupakan suatu alat atau usaha untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan yang dianggap cukup tepat dan krusial untuk dicapai, tujuan tersebut
antara lain tujuan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler dan tujuan
intruksional.
2.
Fungsi Kurikulum bagi Peserta Didik
Kurikulum merupakan sebagai salah satu alat dalam
mencapai tujuan pendidikan, dimana kurikulum diharapkan mampu menawarkan
program-program pada peserta didik yang akan hidup pada zamannya, dengan latar
belakang sosiohistoris dan kultural yang berbeda dengan zaman dimana kedua
orang tuanya berada. Dalam hai ini, peserta didik diharapkan dapat
mengembangkan pengalamnnya guna melengkapi bekal hidupnya.
3.
Fungsi Kurikulum bagi Pendidik
Guru memikul sebagian tanggung jawab yang ada di pundak
para orang tua sehingga mereka berharap agar anaknya menemukan seorang guru
yang baik, berkualitas, berkompeten dan professional. Oleh karena itu fungsi
kurikulum PAI bagi pendidik antara lain sebagai berikut:
a.
Pedoman kerja
dalam menyusun dan mengorganisasikan pengalaman belajar para peserta didik.
b.
Pedoman untuk
mengadakan evaluasi terhadap perkembangan peserta didik dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang
diberikan.
4.
Fungsi Kurikulum bagi Kepala Sekolah/Pembina Sekolah
Fungsi
kurikulum PAI bagi Kepala Sekolah antara lain sebagai berikut:
a.
Sebagai pedoman
dalam mengadakan fungsi supervisi, yakni memperbaiki situasi belajar.
b.
Sebagai pedoman
dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi untuk menunjang
situasi belajar anak ke arah yang lebih baik.
c.
Sebagai seorang
administrator, menjadikan kurikuluum sebagai pedoman untuk mengembangkan
kurikulum pada masa mendatang
d.
Sebagai pedoman
untuk mengadakan evaluasi atas kemajuan belajar mengajar.
5.
Fungsi Kurikulum bagi Orang tua
Orang tua juga memiliki perang yang penting bagi
anaknya dalam rangka memajukan pendidikan, para orang tua turut serta membantu
usaha sekolah demi kemajuan putra-putrinya. Alangkah baiknya jika mereka
mengetahui tentang kurikulum yang dijalankan di sekolah. Dengan demikian
partisipasi orang tua dapat menjadi faktor penunjang dan bukan faktor
penghambat.
6.
Fungsi Kurikulum bagi Masyarakat dan Pemakai Lulusan
Sekolah
Pada umumnya sekolah dipersiapkan untuk terjun di
msyarakat atau untuk bekerja sesuai dengan keterampilan profesi yang
dimilikinya. Oleh karena itu, kurikulum sekolah haruslah mengetahui atau
mencerminkan hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat atau para pemakai
tamatan sekolah. Dalam hal ini, perlu adanya sebuah kerjasama antara pihak
sekolah dengan pihak luar dalam hal pembenahan kurikulum yang diharapkan.
Dengan demikian masyarakat atau para pemakai lulusan sekolah dapat memberikan
bantuan, kritik atau saran-saran yang berguna bagi penyempurnaan program
pendidikan di sekolah.
D.
Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum
Dalam buku ini dijelaskan
bahwa langkah-langkah pengembangan kurikulum menurut Hamid Hasan haruslah
meliputi tiga dimensi kurikulum yaitu sebagai ide, kurikulum sebagai dokumen
dan kurikulum sebagai proses. Ketiga dimensi
kurikulum tersebut saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Kurikulum
sebagai proses dilaksanakkan dengan berbagai kebijakan kurikulum. Kebijakan-kebijakan
tersebut merupakan operasionalisasi kurikulum sebagai ide dan kurikulum sebagai
dokumen.
Kegiatan pengembangan
kurikulum itu harus dimulai dari sebuah perencanaan dalam menyusun perencanaan tersebut
didahului oleh ide-ide yang akan dituangkan dan dikembangkan dalam program.
ide-ide tersebuut berkenaan dengan pementuan filosofi kurikulum yang digunakan,
pendekatan dan teori belajar yang digunakan dan model evaluasi pembelajaran
yang dipilih.
Komentar
Posting Komentar