Resume Buku Pengembangan Kurikulum PAI BAB 11


BAB IX

PENILAIAN PAI DALAM 

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013


Siti Nafisah

NPM: 17210030

PAI A-6

STAI AL-MUSADDADIYAH GARUT

Dosen: Ceceng Salamudin, M.Ag

 

           A.    Penilaian Pembelajaran

Penilaian artinya menilai sesuatu. Penilaian dalam pendidikan merupakan salah satu upaya utuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar dalam jangka waktu tertentu. Sehingga dapat dipahami bahwa penilaian adalah upaya untuk menentukan sikap atau proses untuk menentukan keputusan. Keputusan yang ditetapkan berdasar hasil dari kegiatan pengukuran.

 

                 B.     Model Penilaian Pembelajaran PAI dalam Kurikulum 2013

Kriteria yang perlu diperhatikan dalam penilaian PAI antara lain sebagai berikut:

1.      Penilaian dapat dilakukan melalui tes dan non tes.

2.      Penilaian harus mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap.

3.      Menggunakan berbagai cara penilaian pada waktu kegiatan belajar sedang berlangsung.

4.      Pemilihan alat dan jenis penilaian berdasarkan rumusan tujuan pembelajaran.

5.      Mengacu pada tujuan dan fungsi penilaian, misalnya pemberian umpan balik, pemberian informasi kepada siswa tingkat keberhasilan belajarnya, memberikan laporan kepada orang tua.

6.      Alat penilaian harus mendorong kemampuan penalaran dan kreativitas.

7.      Mengacu pada prinsip diferensi, yakni memberikan peluang kepada siswa untuk menunjukan apa yang diketahui, dipahami dan mampu dilakukan.

8.      Tidak bersikap diskriminasi, yakni memberikan peluang yang adil kepada semua siswa.

Untuk melaksanakan penilaian PAI dalam Kurikulum 2013, diperlukan Teknik penilaian dan ujian yang tepat. Sebagaimana menurut E. Mulyasa bahwa kualitas pembelajaran dapat dilihat juga dari segi proses dan dari segi hasil. Sedangkan dari segi proses, pembelajarandikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 80% peserta didik terlibat secara aktif. Adapun dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil jika terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 80%.

Adapun faktor-faktor yang diperhitungkan dalam penilaian PAI antara lain sebagai berikut:

1.      Prestasi atau pencapaian

Nilai prestasi harus mencerminkan tingkatan-tingkatan siswa sejauh mana telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan di setiap bidang studi.

2.      Usaha (Effort)

Nilai usaha biasanya sering diabaikan oleh guru. Nilai usaha dianggap lebih rendah daripada nilai-nilai yang lain.

3.      Aspek pribadi dan social (Personal and social characteristics)

Unsur ini juga perlu dilaporkan terutama yang berhubungan dengan berlangsungnya proses belajar mengajar.

4.      Kebiasaan bekerja (Working Habits)

Maksudnya adalah hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan tugas baik di rumah maupun di sekolah.

 

           C.    Prinsip Penilaian Kurikulum 2013

Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam proses penilaian kelas, antara lain sebagai berikut:

1.      Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran secara menyeluruh dan terpadu

2.      Menegmbangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri

3.      Melakukan berbagai strategi model dan Teknik penilaian dalam program pembelajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik

4.      Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik

5.      Mengembangkan dan menyediakan system pencatatan yang bervariasi dalam kegiatan belajar mengajar

6.      Menggunakan metode atau Teknik, cara serta alat yang bervariasi

7.      Melakukan penilaian kelas secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar.

 

            D.    Pengembangan Instrumen Penilaian

1.      Pengembangan Tes

Fungsi utama tes prestasi dikelas adalah mengukur prestasi belajar siswa. Selain itu juga membantu guru dalam memberikan nilai yang valid dan lebih realibel. Dalam evaluasi hasil belajar dikenal beberapa macam tes diantaranya tes formatif dan sumatif. Penilaian formatif bertujuan untuk mencari feedback yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang sedang atau sudah dilaksanakan. Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk  memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu.

Tes sebagai alat pengukur perkembangan dan kemajuan belajar peserta didik, apabila ditinjau dari segi bentuk soalnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: tes hasil belajar bentuk uraian dan tes hasil belajar bentuk obyektif.

2.      Pengembangan Instrumen Psikomotor

Gagne (1977) mengatakan bahwa kondisi yang dapat mengoptimalkan hasil belajar psikomotor adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal dapat dilakukan dengan cara:

a.        Meningkatkan kembali sub-sub ketrampilan yang sudah dipelajari

b.       Mengingatkan kembali prosedur-prosedur atau langkah gerakan yang dikuasainya

Adapun faktor eksternal dapat dilakukan dengan cara:

a.         Intruksi verbal

b.        Menggambar

c.         Demonstrasi

d.        Praktik

e.         Umpan balik

Pada umumnya, baik lembar observasi atau lembar penilaian terdiri atas tiga bagian yaitu persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian.

a.         Menyusun rencana penilaian

b.        Penyusunan kisi-kisi

c.         Menyusun instrument psikomotor

3.      Pengembangan Instrumen Afektif

Menurut Andersen, ada 2 metode yang dapat digunakan untuk mengukur aspek afektif yaitu meode obsevasi dan lampiran. Sedangkan menurut Lwein mengatakan bahwa perilaku seseorang merupakan fungsi dari watak dan karakteristik lingkungan saat perilaku atau perbuatan ditampilkan.

Langkah dalam mengembangkan aspek afektif antara lain:

a.         Menentukan spesifikasi instrument

b.        Menulis instrument

c.         Skala instrument

d.        System penskoran

e.         Telaah instrument

f.          Merakit instrument

g.        Uji coba instrument

h.        Analisis hasil uji coba

i.          Perbaikan instrument

j.          Kegiatan pengukuran

k.        Penafsiran hasil pengkuran

 

           E.     Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan

1.      Teknik Penilaian Unjuk Kerja

Teknik penilaian unjuk kerja merupakan proses penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan suatu hal.

Penilaian unjuk kerja ini diukur melalui elemen-elemen sebagai berikut:

a.       Kualitas penyelesaian kerja

b.      Keterampilan menggunakan alat-alat

c.       Keterampilan menganalisis dan merencanakan prosedur kerja sampai selesai.

d.      Kemampuan mengambil keputusan

e.       Kemampuan mebaca, menggunakan diagram, gambar-gambar dan symbol-simbol.

2.      Teknik Penilaian Project Work

Teknik Penilaian Project Work merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang mencakup beberapa kompetensi yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam periode atau waktu tertentu.

3.      Penilaian tertulis

Penilaian tertulis dapat dibedakan menjadi 2 macam antara lain sebagai berikut:

a.         Bentuk penilaian uraian

b.        Bentuk penilaian objectif test

4.      Penalaian produk

Penilaian Produk merupakan penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Ada 3 tahapan yang harus diperhatikan dalam penilaian ini yaitu:

a.         Tahap persiapan

b.        Tahap produksi

c.         Tahap penilaian

5.      Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan proses penilaian yang berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukan perkembangan kemampuan khususnya aspek psikomotor.

6.      Penilaian Sikap

Dalan penilaian sikap terdapat teknik yang dapat dilakukan diantaranya:

a.       Observasi perilaku

b.      Pertanyaan langsung

c.       Laporan pribadi

d.      Penggunaan skala sikap

7.      Penilaian Diri

Penilaian diri merupakan teknik penilaian dimana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.

 

F.     Langkah-Langkah Penilaian

1.      Penetapan Indikator Hasil Belajar

Indicator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri pembuatan atau proses yang kompetensi dasar. Indicator-indikator pencapaian hasil belajar dari setiap kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian.

2.      Pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator dan teknik penilaian

Proses pemetaan ini dikenal dengan istilah pengembangan silabus, yang kemudian dijabarkan lagi secara terperinci dalam format rencana pembelajaran dan penilaian (RPP).

3.      Penetapan teknik penilaian

Apabila aspek pencapian indicator menuntut untuk melakukan sesuatu maka teknik dan metode penilaian menggunakan pendekatan unjuk kerja.

 

            G.    Pengolahan Data Hasil Penilaian

1.      Data penilaian untuk kerja

Data penilaian unjuk kerja adalah skor yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan terhadap penampilan peserta didik dari suatu kompetensi.

2.      Data penilaian proyek

Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh oleh tahap-tahap perencanaan/ persiapan.

3.      Data penilaian tertulis

Adalah skor yang diperoleh peserta didik dari hasl berbagai tes tertulis yang diikuti peserta didik.

4.      Data penilaian produk

Data penilaian produk diperoleh dari tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pembuatan dan tahap penilaian

5.      Data penilaian portfolio

Data penilaian peserta didik didasarkan dari hasil kumpulan informasi yang telah dilakukan oleh peserta didik selama pembelajaran berlangsung.

6.      Data penilaain sikap

Data penilaian sikap bersumber dari catatan harian peserta didik berdasarkan pengamatan atau observasi guru mata pelajaran.

7.      Data penilaian diri

Data penilaian diri adalah data yang diperoleh dari hasil penilaian tentang kemampuan, kecakapan atau penguasaan komponen tertentu yang dilakukan oleh peserta didik sendiri sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

 

            H.    Program Remedial, Pengayaan dan Akselerasi

1.      Program remedial, diberikan hanya untuk kompetensi dasar tertentu yang belum dikuasai oleh peserta didik. Remedial dilakukan guru mata pelajaran untuk membantu memberikan kemampuan dan mengatasi kemampuan dan kekurangan peserta didik.  Remedial dilakukan maksimal 2 kali.

2.      Program pengayaan, dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan kompetensi lebih cepat dibandingkan peserta didik yang lain. Peserta didik yang berprestasi perlu mendapat pengayaan agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal.

3.      Program akselerasi, diberkan secara alami bukan dalam kelas akselerasi dan diperuntukan bagi peserta didik yang secara konsisten selalu mencapai kompetensi lebih cepat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Naskah Pembawa Acara Bahasa Sunda

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI PADA LINGKUNGAN KELUARGA, LINGKUNGAN SEKOLAH DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT (TRI PUSAT PENDIDIKAN)

Biografi dan Pemikiran Howard Gardner