Resume Buku Pengembangan Kurikulum PAI BAB 3


BAB 3
PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Siti Nafisah
NPM: 17210030
PAI A-6
STAI AL-MUSADDADIYAH GARUT
Dosen: Ceceng Salamudin, M.Ag

Dalam pengembangan kurikulum pendidikan Agama Islam mengacu pada prinsip-prinsip yang menjadi dasar kurikulum pendidikan Islam antara lain sebagai berikut:

1.      Pertautan yang sempurna dengan agama, termasuk ajaran dan nilai-nilainya. Maka setiap yang berkaitan dengan kurikulum, termasuk falsafah, tujuan-tujuan, kandungan-kandungan, metode mengajar dan hubungan yang berlaku dalam Lembaga-lembaga pendidikan harus berdasar pada agama dan akhlak Islam, harus terisi dengan jiwa agama Islam, keutamaan-keutamaan, cita-citanya yang tinggi dan bertujuan untuk membina pribadi beriman kepada Allah semata. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Asy-Syuura ayat 13:
۞شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحٗا وَٱلَّذِيٓ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ وَمَا وَصَّيۡنَا بِهِۦٓ إِبۡرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓۖ أَنۡ أَقِيمُواْ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُواْ فِيهِۚ كَبُرَ عَلَى ٱلۡمُشۡرِكِينَ مَا تَدۡعُوهُمۡ إِلَيۡهِۚ ٱللَّهُ يَجۡتَبِيٓ إِلَيۡهِ مَن يَشَآءُ وَيَهۡدِيٓ إِلَيۡهِ مَن يُنِيبُ 
Artinya:
“Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)”.
Ayat tersebut mengajarkan bahwa manusia membutuhkan bimbingan dan petunjuk yang benar yang bernilai mutlak untuk kebahagiaan dunia akhirat yang berasal dari Allah SWT berupa agama Islam.
2.      Prinsip menyeluruh pada tujuan-tujuan dan kandungan kurikulum. Inti dari tujuan kurikulum meliputi segala aspek pribadi peserta didik yang berguna untuk membina akal, dan jasmaninya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Baqarah ayat 208:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱدۡخُلُواْ فِي ٱلسِّلۡمِ كَآفَّةٗ وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوّٞ مُّبِينٞ 
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.
Ayat tersebut memberikan kita pemahaman tentang prinsip totalitas dan integritas dalam mempelajari ajaran Islam.
3.      Keseimbangan yang relatif antara tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum. Artinya harus memberikan perhatian besar terhadap perkembangan aspek spiritual dan ilmu-ilmu syariat, dimana aspek tersebut tidak boleh melampaui aspek-aspek penting yang lain dalam kehidupan, juga ilmu syari’at tidak boleh melampaui ilmu-ilmu seni dan kegiatan-kegiatan lain yang harus dimiiki oleh individu dan masyarakat
4.      Berkaitan dengan minat, bakat, kemampuan-kemampuan dan kebutuhan peserta didik. Maka sangatlah penting memperhatikan alam sekitar dan sosial dimana anak itu hidup dan berinteraksi untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan sikapnya.
5.      Pemeliharaan perbedaan-perbedaan individu diantara peserta didik dalam minat, bakat, kemampuan, kebutuhan dan masalh-masalahnya. Juga memelihara perbedaan-perbedaan diantara alam sekitar dan masyarakatnya, sebab pemeliharaan ini dapat menahbah relevansi kurikulum dengan kebutuhan-kebutuhan peserta didik dan masyarakt serta menambah fungsi serta gunanya, sebagaimana ia menambahkan fleksibilitasnya.
6.      Prinsip perkembangan dan perubahan. Islam sebagai sumber pengambilan falsafah, prinsip-prinsip dan dasar-dasar kurikulum. Metode mengajar dalam pendidikan Islam menolak taklid yang mengikat harus diikuti tanpa ada penyelidikan keilmuan. Islam menggalakkan perkembangan yang membangun dan berdaya guna, perubahan yang progresif dan bermanfaat, membolehkan sifat adaptasi dengan perkembangan dan perubahan yang berlaku dalam segala pola dan bentuk dalam kehidupan. Karenanya kurikulum pendidikan agama Islam harus peka terhadap kecenderungan dalam perubahan segala aspek kehidupan manusia secara universal.
7.      Prinsip pertautan antara mata pelajaran, pengalaman-pengalaman dan akativitas yang terkandung dalam kurikulum. Demikian pula pertautan antara kandungan-kandungan kurikulum dan kebutuhan-kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat, tuntuan ruang dan waktu serta waktu zaman.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Naskah Pembawa Acara Bahasa Sunda

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI PADA LINGKUNGAN KELUARGA, LINGKUNGAN SEKOLAH DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT (TRI PUSAT PENDIDIKAN)

Biografi dan Pemikiran Howard Gardner