Resume Pengembangan Kurikulum PAI BAB 4
BAB 4
KOMPONEN-KOMPONEN
KURIKULUM
Siti Nafisah
NPM: 17210030
PAI A-6
STAI AL-MUSADDADIYAH GARUT
Dosen: Ceceng Salamudin, M.Ag
Siti Nafisah
NPM: 17210030
PAI A-6
STAI AL-MUSADDADIYAH GARUT
Dosen: Ceceng Salamudin, M.Ag
A.
Tujuan Pembelajaran
Menurut Al-Abrasyi
dikutip oleh Ratna Mufidah, tujuan pendidikan islam yang paling tinggi adalah
membentuk manusia berakhlakul karimah (berbudi mulia). Oleh karena itu, dapat
dipahami bahwa eksistensi pembentukan akhlakul karimah dalam perspektif Islam
sangat tinggi kedudukannya. Hal ini berarti bahwa pendidikan Islam tidak
menekankan pentingnya pendidikan intelektualitas ini merupakan salah satu
bagian integral yang dapat menopang tercapainya pendidikan yang berakhlakul
karimah.
Para pakar pendidikan
Islam telah sepakat bahwa tujuan dari pendidikan bukanlah untuk mengisi otak
anak didik dengan segala macam ilmu yang belum pernah mereka ketahui, akan
tetapi mendidik akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa keutamaan (fadhilah), membiasakan mereka dengan
kesopanan yang tinggi dan mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci
seluruhnya dengan penuh keikhlasan dan kejujuran.
B.
Isi
Isi program atau materi
pelajaran dalam suatu kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada
peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Menurut
Hamalik, materi pelajaran atau isi program merupakan suatu bahan kajian dan
pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan suatu pendidikan, yang
bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Untuk membentuk kurikulum
tersebut harus disesuaikan dengan tingkat dan jenjang pendidikan, perkembangan
yang terjadi dalam masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan disamping itu juga
tidak terlepas dari kaitannya dengan peserta didik (psikologis anak) pada
setiap jenjang pendidikan tersebut.
Langgulung menjelaskan
bahwa urgnsi isi kurikulum dalam pendidikan Islam antara lain sebagai berikut:
1.
Diharapkan melalui
kurikulum terpadu akan keluar manusia-manusia yang mempunyai pengamatan yang
terpadu mengenai realitas, oleh sebab itu pengetahuan itu adalah kebenaran
realitas.
2.
Para ahli
psikologi berpendapat bahwa pemaduan kurikulum dapat menghasilkan manusia yang
memiliki personality yang terpadu (Integral
Personality).
3.
Dari suatu sudut
sosiologi, diharapkan bahwa melalui kandungan kurikulum yang terpadu itu akan
timbul perpaduan di kalangan masyarakat baik secara vertical maupun horizontal.
Isi kurikulum
meliputi jenis-jenis mata pelajaran yang diajarkan dari isi program
masing-masing mata pelajaran. Isi program suatu mata pelajaran yang diajarkan
sebenarnya adalah isi kurikulum itu sendiri, atau bisa disebut dengan istilah
silabus. Silabus diajarkan ke dalam bentuk pokok-pokok bahasan dan sub pokok
bahasan serta uraian bahan pelajaran itulah yang dijadikan dasar pengambilan
bahan dalam setiap kegiatan belajar mengajar di kelas oleh guru.
C.
Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran
adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh
seorang guru atau instruktur. Metode pembelajaran atau metode mengajar juga
merupakan suatu Teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau
menyajikan bahan pelajaran kepada siswa didalam kelas baik secara indibidual
atau secara kelompok agar pelajaran tersebut dapat dengan mudah dipahami dan
dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Semakin baik metode pembelajaran akan
semakin efektif pula pencapaian sebuah tujuan.
Metode pembelajaran
merupakan bagian dari strategiintruksional, metode pembelajaran berfungsi
sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh dan memberi latihan
kepada peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi tidak setiap metode
pembelajaran sesuai digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Dalam buku karangan Nik
Haryanti ini, diuraikan bahwa dalam proses belajar mengajar mengajar guru
dihadapkan untuk memilih metode-metode pembelajaran yang tepat. Selanjutnya akan
diuraikan berbagai metode pembelajarann yang dapat diterapkan di dalam kelas
yang mana masing-masing metode pembelajaran memiiki keunggulan dan kelemahan,
antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Metode Ceramah
Metode ceramah adalah
suatu bentuk penyajian yang dilakukan oleh guru dengan penuturan atau
penjelasan oleh guru secara lisan dang langsung disampaikan kepada peserta
didik.
2.
Metode Hiwar (Percakapan)
Metode
hiwar adalah cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya jawab antara murid dengan
murid maupun murid dengan guru. Metode ini merupakan suatu keharusan bagi guru
terhadap peserta didiknya sebab dengan metode ini akan terjadi percakapan yang
dinamis, lebih mudah dipahami, lebih berkesan. Oleh karena itu kemampuan
berdialog mutlak harus ada pada setip pendidik.
3.
Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab
merupakan suatu Teknik penyampaian materi atau bahan pelajaran dengan
menggunakan pertanyaan sebagai stimulasi dan jawabn-jawabannya sebagai pengarahan
aktivitas belajar.
4.
Metode Kisah
(Cerita)
Metode kisah erupakan
suatu Teknik pembelajaran dengan cara bertutur dan menyampaikan cerita atau
memberikan penerangan secara lisan. Kisah memiliki peranan penting dalam memperkokoh
ingatan peserta didik. Kisah juga termasuk salah satu metode pendidikan agama
Islam yang paling efektif, karena kisah yang diberikan kepada peserta didik
dapat mempengaruhi perasaannya dengan kuat.
5.
Metode Keteladanan
Keteladanan menjadi faktor
yang menentukan baik buruknya sifat anak. Sebab posisi seorang pendidik yang
baik pada setiap peserta didiknya akan ditiru dalam berbagai ucapan dan
perbuatannya. Oleh karena itu, metode keteladanan dalam pendidikan agama Islam merupakan
metode yang palng efektif untuk digunakan dalam sebuah pembelajaran dalam hal
membentuk sifat dan karakter peserta didik yang baik.
6.
Metode Pembiasaan
Dalam pembinaan sikap,
metode pembinaan merupakan salah satu metode pembelajaran yang efektif dalam
mendidik peserta didik. Pembiasaan yang dilakukan oleh orang tua terhadap
anaknya, akan menjadi mudah bagi anak tersebut untuk melakukan apa yang
dibiasakannya, ketika anak masih kecil selaalu dibiasakan untuk melaksanakannya.
Tanpa latihan dan pengalaman yang dibiasakan, maka akan sulit bagi seorang anak
untuk melaksanakan ajaran agama. Oleh karena itu pendidik harus menanamkan
kebiasaan yang baik terhadap peserta didiknya.
7.
Metode Praktikum
Metode ini berbentuk
praktik dengan menggunakan alat-alat tertentu, dalam hal ini guru melatih
keterampilan peserta didik dalam menggunakan alat-alat atau fasilitas yang
telah diberikan kepadanya serta hasil yang dicapai oleh peserta didik.
8.
Metode Bermain
Peran
Metode bermain peran adalah metode yang
melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau
situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia
lakoni, mereka berinteraksi dan melakukan peran secara terbuka.
9.
Metode Pemberian
Tugas
Metode pemberian tugas
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan tugas berdasarkan
petunjuk langsung yang telah dipersiapkan oleh guru sehingga pserta didik dapat
mengalami secara nyata dan melaksanakan secara tuntas.
10. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata
merupan suatu Teknik pembelajaran berupa kunjungan secara langsung ke
objek-objek yang sesuai dengan bahan kegiatan yang sedang dibahas di lingkungan
pserta didik.
D.
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi berasal dari
bahasa Inggris Evaluation. Akar katanya
value ynag berarti nilai atau harga. Dalam
bahasa Arab, evaluasi disebut Al-Qur’an
atau At-Taqdir. Dengan demikian,
secara bahasa evaluasi adalah penilaian dalam bidang pendiidkan atau penilaian
mengenai halhal yang berkaitan dengan pendidikan.
Evaluasi pembelajaran ssangat
berkaitan dengan tujuan pendidikan karena evaluasi berusaha untuk menentukkan
apakah tujuan pendidikan sudah tercapai atau tidak, sehingga evaluasi memiliki
peran yang sangat penting dalam pendidikan Islam apabila dilaksanakan dengan
baik. Hasan Langgulung memberikan saran agar lebih memperhatikan evaluasi dalam
pendidikan Islam, karena tujuan pendidikan memiliki keistimewaan untuk
menyembah dan berbakti kepada Allah sepanjang hayat. Maka kriteria penilaian
juga harus berlainan dengan pendidikan dari falsafah-falsafah lain, bukan hanya
sekedar lulus ujian saja walaupun ini juga diharuskan tapi harus dimasukkan
juga kebijakan dan akhlak mulia sebagai kriteria penilaian dalam pendidikan
agama Islam.
Komentar
Posting Komentar