Resume Pengembangan Kurikulum PAI BAB 2




BAB 2
ASAS-ASAS KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Siti Nafisah
NPM: 17210030
PAI A-6
STAI AL-MUSADDADIYAH GARUT
Dosen: Ceceng Salamudin, M.Ag

           A.    Asas Agama
Seluruh sistem yang ada dalam masyarakat termasuk sistem pendidikan, harus meletakkan dasar falsafah, tujuan dan kurikulumnya pada agama Islam atau syariat Islam.
Kurikulum pendidikan agama Islam pada setiap tingkat mempunyai tujuan sebagaimana tercantum dalam kurikulum PAI tahun 2004 sebagai berikut:
Pendidikan agama Islam di SD bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamatan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaan kepada Allah AWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, pendidikan yang berdasarkan pada agama Islam haruslah memiliki suatu usaha agar kurikulumnya dapat menolong peserta didik untuk membina iman yang kuat kepada Allah, rasul, malaikat, kitab-kitab, qadla dan qadar, dan hari kiamat. Begitupun juga harus berusaha menanamkan jiwa yang mulia dan menambahkan kesadaran agama dan melengkapinya dengan ilmu yang berguna bagi mereka di dunia dan di akhirat.

          B.     Asas Filosofis
Asas atau landasan adalah salah satu factor yang harus diperhatikan dalam pembutan sesuatu, atau sering disebut dengan dasar-dasar. Sedangkan filosofis secara harfiah berarti “cinta akan kebijaksanaan”.
Dasar filosofis dalam pendidikan agama Islam harus berdasarkan pada wahyu Tuhan dan tuntutan Nabi Muhammad SAW serta warisan para ulama. Filsafat pendidikan menurut islam, yakni filsafat pendidikan yang dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam atau yang dipahami dan dikembangkan dari ajaran serta nilai fundamental yang terkandung dalamsumber dasarnya yaitu Al-Quran dan Hadits.
1.      Kurikulum dalam Perspektif Aliran Filsafat Pendidikan
Kurikulum antar aliran tidak terlepas membicarakan aliran-aliran filsafat pendidikan. Munculnya aliran-aliran filsafat pendidikan ini didasari perhelatan tenang teori dan praktek pendidikan yang menjadi ide pokok masing-masing filsafat tersebut. Misalnya ada yang mengklasifikasikan aliran filsafat berdasarkan dikotomi yaitu antara progresivisme dan aliran konservatisme. Dan adapula yang membedakan aliran filsafat pendidikan antara lain pragmatic, naturalis, idealitis-realis, rasionalis, humanis, skolastik, realis fasisme, komunisme dan demokrasi.
2.      Kurikulum dalam Analisa Perbandingan antar Aliran
Dimensi Komparatif
Progresivisme
Esensialisme
Rekonstruksionisme
Urgensi Kurikulum
Suatu rentetan continues dan eksperimen
Berlandaskan ideal dan tunggal
Kurikulum harus dirombak dan direlevansikan dengan perkembangan zaman
Isi (content) Kurikulum
Pluralistis, dinamis, fleksibel, praktis dan terbuka serta berpusat pada pengalaman
Statis dan fleksibel
Kurikulum dibangun berdasarkan tujuan hidup yang tinggi, kurikulum dibuat berdasarkan filosofis.
           
            C.    Asas Psikologis
Kondisi Psikologis merupakan karakteristik psiko-fisik seseorang sebagai individu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam interaksi dengan lingkungannya. Kondisi psikologis setiap individu berbeda, karena perbedaan tahap perkembangannya. Latar belakang sosial-budaya juga karena perbedaan factor-faktor yang dibawa dari kelahirannya. Tentang kurikulum sendiri, pemikiran pendidikan Islam pada keseluruhannya mengajak dan menggalakkan untuk membuat kurikulum sejalan dengan ciri-ciri perkembangan pelajar, sesuai dengan tahap kematangan dan bakatnya pada berbagai segi perkembangan dan sifat proses belajar.

           D.     Asas Sosial-Budaya, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pembentukan kurikulum pendidikan Islam harus mengacu kepada arah realisasi individu dalam masyarakat. Pola demikian ini berarti bahwa semua kecenderungan dan perubahan yang telah dan akan terjadi dalam perkembangan masyarakat manusia sebagai makhluk sosial harus mendapatkan tempat dalam kurikulum pendidikan Islam ialah manusia yang mampu engambil peran dalam masyarakat dan kebudayaan dalam konteks kehidupan zamannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Naskah Pembawa Acara Bahasa Sunda

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI PADA LINGKUNGAN KELUARGA, LINGKUNGAN SEKOLAH DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT (TRI PUSAT PENDIDIKAN)

Biografi dan Pemikiran Howard Gardner