Resume Buku Pengembangan PAI BAB 5
BAB 5
PENDEKATAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Siti Nafisah
NPM: 17210030
PAI A-6
STAI AL-MUSADDADIYAH GARUT
Dosen: Ceceng Salamudin, M.Ag
Siti Nafisah
NPM: 17210030
PAI A-6
STAI AL-MUSADDADIYAH GARUT
Dosen: Ceceng Salamudin, M.Ag
Pengembangan kurikulum pendidikan yang
memiliki kualitas tinggi akan terwujud apabila proses penentuan perubahan
kurikulum itu dilakukan oleh orang-orang yang berkompeten, prosedur yang jelas,
serta berorientasi pada pendidikan kecakapan hidup. Kecakapan yang dimiliki
untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa
tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menmukan solusi
sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
Untuk mewujudkan pengembangan kurikulum
pendidikan tersebut, para pengembang (developers)
telah menemukan beberapa pendekatan antara lain dijelaskan sebagai berikut.
A.
Pedekatan Bidang Studi (Pendekatan Subjek atau
Disiplin Ilmu)
Pendekatan ini menggunakan bidang studi
atau mata pelajaran sebagai dasar organisasi kurikulum, misalnya matematika,
sains, sejarah, geografi, atau IPA, IPS, PAI dan sebagainya, seperti yang lazim
kita dapati dalam sistem pendidikan kita sekarang di semua sekolah dan
universitas.
Ciri-ciri
umum dari kurikulum bidang studi adalah sebagai berikut:
1. Kurikulum terdiri atas suatu bidang pengajaran, yang
di dalamnya terpadu sejumlah mata pelajaran sejenis suatu bidang pengajaran,
yang di dalamnya terpadu sejumlah mata pelajaran.
2. Pelajaran bertitik tolak dari core subject, yang kemudian diuraikan menjadi sejumlah pokok
bahasan.
3. Berdasarkan tujuan kurikuler dan tujuan instruksional
digariskan.
4. Sistem penyampaiannya bersifat terpadu.
5. Guru berperan selaku guru bidang studi.
B.
Pendekatan
Berorientasi Pada Tujuan
Pendekatan
yang berorientasi tujuan ini menempatkan rumusan atau penempatan rumusan atau
penempatan tujuan yang hendak dicapai dalam posisi sentral, sebab tujuan adalah
pemberi arah dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Tujuan matematika
misalnya, sama dengan konsep dasar dan disiplin ilmu matematika. Prioritas
pendekatan ini adalah penalaran pengetahuan.
Meskipun
pendekatan dengan tujuan memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan
pendekatan yang berorientasi pada bahan, pendekatan ini juga memiliki
kelemahan, yaitu kesulitan dalam merumuskan tujuan itu sendiri (bagi guru). Terlebih
tujuan tersebut harus dirumuskan lebih khusus, jelas, operasional dan dapat
diukur. Untuk merealisasikan maksud tersebut, pihak guru dituntut memiliki
keahlian, pengalaman dan kcteram pilan dalam perumusan tujuan khusus
pengajaran. Jika tidak demikian, maka akan terwujud rumusan tujuan khusus yang bersifat
dangkal dan mekanistik.
C. Pendekatan
dengan Pola Organisasi Bahan
Langkah ini
menekankan pada materi pelajaran yang akan disampaikan schubungan dengan
pencapaian tujuan kemampuan yang telah ditentukan Selain dari itu, langkah ini
juga dibuat materi, objek masyarakat yang dapat dijadikan informasi yang
berguna.
Pendekatan
ini dapat dilihat dari pola pendekatan subject
matter curriculum, correlated curriculum dan integrated curriculum.
1.
Pendekatan
pola subject matter curriculum
Pendekatan
ini penekanannya pada berbagai mata pelajaran secara terpisah-pisah, misalnya:
sejarah, ilmu bumi, biologi, berhitung dan sebagainya. Dalam praktik
menyampaikan pengajarannya, tanggung jawab terletak pada masing-masing guru,
yang menangani suatu mata pelajaran yang dipegangnya. Jika seorang guru
memegang beberapa mata pelajaran, maka hal ini pun dilaksanakan secara terpisah-pisah
pula. Jadi, tidak menyangkutpautkan mata pelajaran lain.
2.
Pendekatan
dengan pola
Pendekatan
ini adalah pendekatan dengan pola mengelompokkan beberapa mata pelajaran
(bahan) yang sering dan bisa secara dekat berhubungan. Misalnya, bidang studi
IPA, IPS. PAI dan sehagainya
3.
Pendekatan
Pola Integrated Curriculum
Pendekatan
ini didasarkan kepada keseluruhan hal yang mempunyai arti tertentu. Keseluruhan
itu tidak hanya merupakan kumpulan dari bagian-bagiannya, tetapi mempunyai arti
tertentu.
D.
Pendekatan Rekonstruksionalisme
Pendekatan
ini disebut juga rekonstruksi sosial karena memfokuskan kurikulum pada masalah
penting yang dihadapi masyarakat, seperti polusi, ledakan penduduk, malapetaka
akibat tujuan teknologi dan lain-lain.
Dalam gerakan
ini, terdapat dua kelompok yang sangat berbeda pandangannya terhadap kurikulum,
anatara lain dijelaskan sebagai berikut:
1.
Rekonstruksionalisme
Konservatif
Pendekatan
ini menganjurkan agar pendidikan ditujukan kepada peningkatan mutu kehidupan
individu maupun masyarakat dengan mencari penyelesaian masalah-masalah yang
paling mendesak yang dihadapi masyarakat.
2.
Rekonstruksionalisme
Radikal
Pendekatan
ini menganjurkan agar pendidik formal maupun non-formal mengabdikan diri demi
tercapainya tatanan sosial baru berdasarkan pembagian kekuasaan dan kekayaan
yang lebih adil dan merata. Golongan radikal ini berpendapat bahwa kurikulum
yang sedang mencari pemecahan masalah sosial ini tidaklah memadai. Kelompok ini
ingin menggunakan pendidikan untuk merombak tatanan sosial dan lembaga sosial
yang ada dan membangun struktur sosial yang baru.
E. Pendekatan
Humanistik
Kurikulum ini
berpusat pada siswa (student-centered)
dan mengutamakan perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai
bagian integral dari proses belajar. Para pendidik humanistik yakin, bahwa
kesejahteraan mental dan emosional siswa harus dipandang sentral dalam
kurikulum agar belajar itu memberi hasil maksimal. Prioritasnya adalah
pengalaman pelajar yang diarahkan pada tanggapan minat, kebutuhan, dan
kemampuan anak.
F.
Pendekatan Akuntabilitas (Accountabilities)
Akuntabilitas
atau pertanggungjawaban lembaga pendidikan tentang pelaksanaan tugasnya kepada
masyarakat akhir-akhir ini menjadi hal yang penting dalam dunia pendidikan.
Akuntabilitas diperkenalkan Frederick Taylor dalam bidang industri permulaan
abad ini. pendekatannya yang dikenal sebagai scientific management atau manajemen ilmiah, menetapkan tugas-tugas
spesifik yang harus diselesaikan pekerja dalam waktu tertentu. Tiap pekerja
bertanggung jawab atas penyelesaian yang sistematis pertama kali tugas.
Komentar
Posting Komentar